DG MEDIA DG Finance DG Hot DG Sport DG Travel DG Healt
🔴 LIVE 👁️ Dibaca oleh 0 orang

Daungroup Travel – Ratusan Lapak di Pantai Tanjung Aan Terancam Digusur, Warga Melawan!

 Penulis: Rafi Maulana – Daungroup Travel

warga melawan dok.daungroup travel
warga melawan dok.daungroup travel

Lombok Tengah – Konflik agraria di destinasi wisata kembali mencuat. Kali ini, ratusan lapak milik warga lokal di kawasan Pantai Tanjung Aan, Mandalika terancam digusur oleh pihak Injourney Tourism Development Corporation (ITDC). Rencana penggusuran itu menuai penolakan keras dari warga yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata lokal.

Kartini, salah satu pemilik warung yang telah bertahun-tahun berjualan di sana, menyebut bahwa kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi di Pantai Kuta Mandalika.

"Kami belajar dari pengalaman di Kuta Mandalika. Banyak yang kehilangan mata pencaharian. Kini kami tidak tinggal diam," ujar Kartini dengan nada tegas.


Penolakan Warga: “Lapak Ini Nafkah Kami”

Warga menilai bahwa penggusuran tanpa solusi akan membawa penderitaan bagi pelaku UMKM lokal. Banyak dari mereka telah berjualan selama lebih dari 10 tahun. Selain itu, belum ada jaminan relokasi yang manusiawi maupun bantuan transisi dari pihak pengelola.

Menurut catatan lapangan, setidaknya ada lebih dari 120 warung dan lapak makanan yang beroperasi di sepanjang pantai tersebut. Penggusuran ini dinilai mengancam keberlangsungan ekonomi warga dan citra pariwisata berkelanjutan.


ITDC Klaim Lahan, Warga Klaim Hak Adat

Pihak ITDC berdalih bahwa area tersebut termasuk dalam kawasan yang telah ditetapkan sebagai zona pengembangan pariwisata terpadu. Namun warga menyebut bahwa mereka memiliki hak kelola adat dan sejarah tinggal jauh sebelum ITDC masuk.

“Ini bukan hanya tentang bangunan. Ini tentang hak hidup dan keadilan,” kata Ahmad Fadli, tokoh masyarakat setempat.


Dukungan Publik dan Potensi Solusi

Isu ini memicu perhatian dari berbagai organisasi lingkungan dan pemerhati pariwisata berkelanjutan. Mereka mendesak agar ITDC berdialog secara terbuka dan menyertakan pendekatan sosial, bukan sekadar proyek fisik.

Beberapa opsi solusi yang diusulkan antara lain:

  • Zona UMKM mandiri dalam kawasan wisata

  • Relokasi berbasis persetujuan warga

  • Pemberian modal adaptasi digital (misal: sistem reservasi online lapak)

📌 Baca juga dari Daungroup Travel:
🔗 Wisatawan Keluhkan Akses Menuju Bukit Merese, Ini Tanggapan Pemda
🔗 Pantai Kuta Mandalika Jadi Magnet Turis, Tapi Warga Masih Mengeluh


📣 Baca selengkapnya hanya di Daungroup Travel. Klik untuk melihat update terbaru!
🌐 https://travel.redmihemat.online
📲 Ikuti terus update seputar isu pariwisata dan kearifan lokal hanya di kanal resmi kami.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama